>

Selasa, 11 Maret 2014

Masyarakat: menciptakan perdamaian dan membangun Negara menurut Kitab Suci

Masyarakat: menciptakan perdamaian dan membangun Negara menurut Kitab Suci
Oleh: Selpanus Usel

1.      Bersyukur atas Anugerah Keanekaragaman dan Persatuan
Apakah kamu merasa kagum akan keindahan alam Indonesia dan keanekaragaman suku dan budaya Indonesia itu? Bagaimana semua itu terjadi? Dari manakah semua itu berasal? Apa yang sebaiknya kita perbuat?
Bacalah firman Allah dari Kitab Kejadian berikut!
Berfirmanlah Allah: “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya. “ Dan jadilah demikian. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.
Segala keindahan alam itu berasal dari Tuhan yang dianugerahkan kepada manusia. Keindahan alam Indonesia dengan seluruh flora dan faunanya merupakan anugerah Tuhan kepada bangsa Indonesia.
Aneka suku dengan segala adat kebiasaan serta bahasanya merupakan buah perkembangan manusia seperti yang difirmankan Allah: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi” (Kej 1:28).
Dari dua manusia yang Allah ciptakan itu berkembanglah suku-suku dan bangsa yang tersebar ke seluruh bumi. Keanekaragaman suku dengan segala budayanya, seperti keanekaan flora dan fauna adalah kehendak Tuhan.
Keberagaman tersebut memang dapat menjadikan perpecahan di antara manusia. Walaupun begitu Allah memberikan dalam hati manusia kekuatan batin yang mendorong manusia untuk bersatu dan saling menolong.
2.      Tanggung Jawab Warga Negara
            Menjadi warga Gereja Katolik Indonesia sekaligus menjadi warga negara Indonesia. Warga Gereja Katolik mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan semua warga negara yang beragama lain. Karena kalian semua hidup dan berkembang di negara yang sama, yaitu Indonesia. Bagaimana sikap Gereja Katolik terhadap negara Indonesia? Gereja tetap menghendaki semua umat Katolik yang hidup dan berkembang di negara Indonesia. Gereja mengharapkan seluruh umat Katolik taat dan bertanggung jawab terhadap negaranya. Yesus sandiri menegaskan demikian:

   Kemudian pergilah orang-orang Farisi; mereka berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan. Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama-sama dengan orang-orang Herodian bertanya kepadanya: “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur dan dengan jujur mengajar jalan Allah dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka. Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? “Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka itu lalu berkata: “Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu. “Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya. Maka Ia bertanya kepada mereka: “Gambar dan tulisan siapakah ini? “Jawab mereka: “Gambar dan tulisan Kaisar. “Lalu kata Yesus kepada mereka: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah. “Mendengar itu heranlah mereka dan meninggalkan Yesus lalu pergi (Mat 22:15-22).
   Sebagai orang Katolik, kamu wajib untuk selalu taat kepada negara seperti membayar pajak dan menaati peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh negara. Tetapi sebagai warga Gereja kamu juga harus taat kepada Allah. Menjadi orang Katolik hendaknya menjadi teladan dalam kewajiban dan hormat kepada negara dan bangsa Indonesia. Semua peraturan yang telah dibuat mempunyai tujuan yang baik yaitu mengatur hajat hidup seluruh warga negara Indonesia. Peraturan dibuat demi terciptanya tatanan hidup yang sejahtera, adil, dan bersaudara. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar