HMI, GMNI, PMKRI, GMKI, PMII adalah organisasi mahasiswa sebagai penerus dan
pewaris bangsa di masa depan yang secara sosial kultural datang dari kelompok
sosial yang berbeda-beda, namun telah berangkat untuk menyelenggarakan forum
dialog/ komunikasi bersama dalam suatu pertemuan di Cipayung, untuk menghindari
disintegrasi yang terjadi pada masa lampau. Dalam pertemuan-pertemuan Kelompok
Cipayung, yang hendak dikaji selain tema yang berhubungan dengan generasi muda
dan pembangunan, juga hendak dibuktikan kepada masyarakat adanya usaha untuk
menjalin pertemuan kultural dari aneka kelompok sosial yang berbeda dan yang
pada masa terdahulu pernah saling bertentangan.
Disadari bahwa pertentangan antarkelompok sosial bukan saja tidak menguntungkan
pihak-pihak yang bersangkutan, tetapi lebih jauh dari itu yakni, merugikan
cita-cita bangsa secara keseluruhan. Lahirnya Kelompok Cipayung merupakan suatu
manifestasi dari penghayatan bersama terhadap masalah di atas. Menyadari akan
pentingnya persatuan dan kesatuan, syarat terselenggaranya upaya nyata menuju
bangsa dan negara yang dicita-citakan, masyarakat yang adil dan makmur
berdasarkan Pancasila; HMI-PMII-PMKRI-GMKI, dan GMNI sebagai generasi muda
bangsa dengan kesadaran dan rasa kebersamaan merasa perlu untuk meningkatkan
partisipasi dalam proses pembangunan.
Dalam perjalanannya, Kelompok Cipayung telah menyelesaikan pertemuan-pertemuan
yang menghasilkan:
A. Pertemuan I, Januari 1972, 'Indonesia Yang Kita Cita-citakan
sebagai suatu pemahaman dan perwujudan bersama terhadap Indonesia yang kita
warisi untuk masa mendatang. B. Pertemuan II, April 1972, 'Perencanaan
Masyarakat dan Tanggung Jawab Generasi Muda' sebagai suatupemahaman dan
pentingnya keterlibatan generasi muda dalam perencanaan masyarakat menuju
Indonesia yang kita cita-citakan. C. Pertemuan III, Januari 1976, 'Meningkatkan
Kebersamaan Menuju Indonesia yang Kita Cita-citakan' dan ‘Pembinaan Generasi
Muda yang Berkepribadian' sebagai suatu pemahaman tentang perlunya diperluas
keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan.
Selain dari pada itu, dalam merealisasikan ide Kelompok Cipayung di tingkat
pusat telah pula diwujudkan sarana-sarana operasional dalam bentuk, antara lain
Komite Kerja Kelompok Cipayung, dan bulletin Cipayung. Dengan menyadari bahwa
ide kebersamaan ini adalah milik kita bersama, dan merupakan suatu hakikat yang
telah ada di tengah-tengah, oleh karena itu, dalam pertemuan III Kelompok
Cipayung dirasakan perlunya kebersamaan ini dapat ditingkatkan dan diwujudkan
di daerah Saudara-saudara.
Demikianlah penjelasan ini, kami sampaikan untuk menjadi perhatian
Saudara-saudara.
Jakarta, 5 Agustus 1976
Pengurus Besar HMI Ridwan Saidi, Ketua Umum, Chumaidi Sjarif Romas, Ketua I;
Pengurus Besar PMII H. Madjidie Syah, Ketua, Ahmad Bagdja, Sekretaris Jenderal;
Pengurus Pusat PMKRI Chris Siner Key Timu, Ketua Presidium, Herman Karundeng,
Sekretaris Jenderal; Pengurus Pusat GMKI Shirato Syafei S. Th., Ketua Umum,
Tony Waworuntu, Sekretaris Jenderal; Presidium GMNI F. As. Alwie, Ketua II, M.
Dien Amin, Wakil Sekretaris Jenderal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar